• dmitangsel.id@gmail.com
  • 0851-3308-0943
  • Imsak At: 03:56 WIB
  • Sunrise At: 05:27 WIB
  • Sunset At: 17:48
dmitangsel.id@gmail.com 0851-3308-0943

Berita Detail

MEMBENTENGI DIRI DAN PUBLIKASIKAN KEBAIKAN DI ERA GLOBALISASI
MEMBENTENGI DIRI DAN PUBLIKASIKAN KEBAIKAN DI ERA GLOBALISASI

MEMBENTENGI DIRI DAN PUBLIKASIKAN KEBAIKAN DI ERA GLOBALISASI

MEMBENTENGI DIRI DAN PUBLIKASIKAN KEBAIKAN DI ERA GLOBALISASI

Penulis : Suradi, SE, MM DKM Baitul Hikmah BSD

 

Tatanan global saat ini yang cenderung semakin sekuler mencoba memberikan dan mencari argumentasi dan justifikasi bahwa dirinya yang paling sesuai dengan azas keterbukaan.  Senantiasa berusaha  terbuka dengan dinamika dan perkembangan yang terjadi. Selain itu isu demokrasi juga diagung-agungkan untuk melegitimasi era globalisasi. Bahkan Hak Asasi Manusia (HAM) juga menjadi pertimbangan utama dalam menjawab tantangan global yang menawarkan peluang yang seakan-akan yang paling modern.

 

Di sisi lain globalisasi yang semakin sekuler tersebut mencari pembenaran diri dan mengusik ajaran agama Islam sebagai sebuah paradigma yang dihinggapi kepalsuan, sekedar dogmatis dan dianggap golongan fundamentalis yang berusaha mengumbar seakan ajaran agama Islam menjadi sarang teroris sehingga membentuk opini publik negatif yang saat ini dikuasai oleh media barat.

....... Kerusakan yang didapati diawali dengan sekulerisme di bidang pengajaran, penerangan, perundang-undangan, menegakkan nasionalisme dan pembebasan wanita1

 

Dalam kiprahnya berbagai cara ditempuhnya sehingga membuat kebimbangan dan kegalauan umat Islam serta keresahan yang berujung pada rasa pembenaran terhadap apa yang dibawa oleh kaum sekuler.

 

Genderang derasnya arus globalisasi yang ditabuh oleh kaum sekuler, minimal memberikan  9 tantangan global bagi umat Islam yang dapat dipetakan dalam gambar berikut ini :

 

Tantangan-1 Financial

Di ranah financial global saat ini  dikendalikan oleh barat sehingga berpengaruh terhadap dunia usaha dan perbankan. Apabila terjadi krisis financial global sengaja atau tidak sengaja dan langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi dunia Islam. Perbankan yang saat ini didominasi bank konvensional tidak merefleksikan ajaran Islam dan riba menjadi risiko yang bagi umat Islam yang memahami ajaran Islam yang seutuhnya.

 

Tantangan-2 Film

Dunia barat saat ini juga mendominasi dan menguasai media perfilman dan media elektronik lainnya. Ketidakadilan dalam mengekpose berita sering terjadi terutama yang cenderung mendiskreditkan umat Islam. Berbagai tayangan film yang tidak sesuai ajaran Islam menjadi lahan mereka khususnya untuk menggoda generasi muda Islam. Apapun menjadi alasan antara lain pertimbangan rating penonton yang tinggi dan lebih profitable untuk kelangsungan dan pertumbuhan bisnis mereka.

 

Tantangan-3 Friction

Di celah masih lemahnya kesadaran ukhuwah dan khilafiyah yang terkadang mengemuka, mereka juga memanfaatkan dan mencoba menciptakan friksi untuk mengadu domba intern dan antar golongan umat Islam. Hal ini kita rasakan ketika ada kasus-kasus tertentu ada upaya penguatan friksi bahwa umat Islam itu sulit untuk bersatu.

 

Tantangan-4 Free Thinking

Kebebasan berpikir kebablasan  dan berekpresi yang berlebihan tanpa etika akhirnya menghasilkan sesuatu yang menyinggung norma-norma yang selama ini dihargai dan dijunjung tinggi. Munculnya ekspresi membuat kartun pelecehan Nabi Muhammad menjadi salah satu contoh konkrit yang pernah terjadi di Eropa. Hal ini terjadi karena subjektivitas penilaian dan pemahaman terhadap sirah Nabi Muhammad yang dangkal dan tidak seutuhnya. ... Kebebasan berpikir tanpa batas alias free thinking2

 

Tantangan-5 Freedom of Religion

Tantangan ini mengemuka dengan dalih atau alasan bahwa dalam menjalankan ajaran agama diberikan kebebasan tata caranya yang penting baik. Tidak perlu merujuk pada dalil atau dasar dari kitab suci Al Quran dan atau Hadits sepanjang hal tersebut baik menurut tatanan dan norma setempat atau kearifan lokal. Seperti yang pernah terjadi sholat dengan bacaan bahasa setempat sehingga tidak sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah.

 

Tantangan-6 Frustation

Kaum sekuler mencoba menimbulkan kekecewaan atau ketidakpuasan umat Islam dalam menyikap dinamika yang terjadi sehingga berpotensi menciptakan frustasi. Bila aqidah atau keyakinan umat Islam tidak kuat maka akan mudah terpengaruh dan tidak dapat mengendalikan emosi dan merasa kaum sekuler yang paling baik dan paling benar. Kejadian yang kita rasakan saat ini seperti ulama yang dikriminalisasi, ketidakadilan putusan hakim dan penciptaan opini negatif terhadap ormas Islam tertentu.

 

Tantangan-7 Fashion

Saat ini dunia diwarnai oleh gaya hidup yang semakin dinamis yang cenderung tidak mengikuti apa yang diajarkan dalam Islam melalui Al Quran dan Hadits. Contoh sederhana yang sering nampak secara kasat mata adalah mode pakaian yang menjadi trend dunia yang cenderung tidak menutup aurat. Mereka menyebarkan life style fashion ini dengan dalih mengikuti trend globalisasi dan moderniasi serta kebebasan berekspresi dan berkreasi dalam dunia fashion. Target utama  yang menjadi sasaran adalah generasi muda yang akan menjadi orang bepengaruh ke depan dalam tatanan dunia3


Adanya kecenderungan memperlihatkan aurat kepada orang lain. Aurat adalah sesuatu yang tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain. Namun orang beranggapan bahwa sekarang zaman modern maka tidak segan-segan memperlihatkan auratnya kepada orang lain yang menyebabkan orang lain berdosa.

 

Tantangan-8 Faith

Dengan semakin melemahnya keimanan seseorang atas wahyu Allah dan sunnah Rasulullah maka menjadi celah untuk memunculkan aliran-aliran yang cenderung bernuansa mistik dan klenik. Mereka dibuat ragu atas kekuasan mutlak Allah sehingga mencari alternatif dan solusi dengan kekuatan selain Allah yang dapat menimbulkan kemusyrikan. Sebagai contoh munculnya tayangan di televisi tentang mengusir makhluk halus yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

 

 

Tantangan-9 Food

Makanan dan minuman yang dipasarkan saat ini sangat heterogen bahkan tidak dibatasi dari negara mana asal makanan dan minuman tersebut. Menjadi keprihatinan kita ketika mendapatkan makanan dan minuman yang tidak berlabel halal beredar di pasar dan supermarket serta tempat umum lainnya. Belum lagi banyak makanan yang haram mengandung babi diperjualbelikan di Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

 

Untuk merespon dan menjawab 9 tantangan tersebut, Allah berfirman dalam surat Al Baqara 2:208 “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut  langkah-langkah syaitan”.4

 

Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara seutuhnya maka kita dapat membetengi diri dari 9 tantangan globalisasi tersebut. Dalam dunia finansial mencoba menggunakan jasa perbankan syariah dan bebas riba. Dalam dunia perfilman mencontoh keteladanan Rasulullah. Senantiasa menghindari friksi intern dan antar umat dengan bersatu dalam persamaan dan toleransi dalam perbedaan. Dalam cara berpikir dan kebebasan menjalankan  ajaran Islam serta menghindari praktek mistik dan klenik dengan tetap bersumber pada Al Quran dan Hadits. Berusaha tetap sabar dan bersyukur ketika menghadapi ketidakpuasan yang terjadi saat ini. Dalam berpakaianpun tetap menjaga menutup aurat sesuai ajaran Islam. Dalam kesehariannya juga mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal, thoyyib dan barokah.

 

Bagaimana caranya? Marilah kita mencontoh kehidupan Rasulullah yang dijelaskan dalam firman Allah surat Al Ahzab 33:21 yang artinya “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah”5

 

Dengan demikian ketika kita mengamalkan ajaran Islam secara utuh maka ada jaminan untuk membetengi derasnya arus globalisasi dan modernisasi sesuai dengan norma atau kaidah Islam yang bersumber pada Al Quran dan Hadits Rasulullah. Karena itu kita bangun semangat untuk saling mengingatkan dan menguatkan dalam mengkaji dan mengaji kandungan Al Quran dan Hadits Rasulullah dalam tataran pengalaman dan mengajarkan kepada orang-orang terdekat kita secara istiqomah. Kemudian berusaha untuk turut mempublikasikan dan mempromokan segala aktivitas kebaikan melalui berbagai media baik media cetak, media elektronik, media sosial dan media digital yang terjadi di sekitar kita. Menjadi sebuah kekuatan adalah aktivitas kebaikan yang berbasis pada masjid dan pondok pesantren sejalan denagan tagline DMI yaitu DMI …. Ayo ke masjid.  

 

1Widho Supraha, M.Si, Artikel Ghazwul Fikr, halaman 3

2DR. Syamsuddin Arif, Artikel Membendung Arus Liberalisme, Halaman 3

3 Alwisral Imam Zaidallah, Khutbah Jumat Kotemporer, Kalam Mulia, Halaman 245

4 Tadabur Al Quran Al Baqara 2:208

5 Tadabur Al Quran Al Ahzab 22:31

Penulis:

Author Image

H. Suradi, SE, MM

Komentar:

DMI Kota Tangerang Selatan - Copyright 2022.