• dmitangsel.id@gmail.com
  • 0851-3308-0943
  • Imsak At: 03:56 WIB
  • Sunrise At: 05:27 WIB
  • Sunset At: 17:48
dmitangsel.id@gmail.com 0851-3308-0943

Berita Detail

Merajut Ukhuwah Islamiyah Menuju Kejayaan Umat
Merajut Ukhuwah Islamiyah Menuju Kejayaan Umat

Merajut Ukhuwah Islamiyah Menuju Kejayaan Umat

Pengantar

Merajut ukhuwah Islamiyah menuju kejayaan umat menjadi sebuah proses, perjalanan dan perjuangan panjang umat Islam. Rasanya masih relevan ketika kita mengungkap dan merenungkan kembali hal tersebut sebagaimana yang pernah disampaikan  Ustadz Abdul Somad atau lebih dikenal dengan UAS ketika mengisi tausiyah secara online yang digagas dan diprakarsai oleh Forum Masjid dan Mushola BSD dan sekitarnya (FMMB). Makna BSD dan sekitarnya semakin meluas dan menyebar karena para jamaahnya tidak hanya lokal, regional, nasional saja namun merambah ke teritori internasional antara lain ada peserta dari New York.

Kedekatan umat dengan narasumber dan kepiawaian narasumber dalam menyajikan materi menjadi daya tarik dan daya magnet tersendiri. Hal ini dibuktikan dengan antusias jumlah peserta dan jumlah pertanyaan yang mengemuka melalui media chat. Bila tuan ke Jakarta jangan lupa singgah ke taman mini. Meskipun para jamaah jauh di mata. Namun tetap dekat di hati.

UAS langsung memberikan apresiasi kepada FMMB bahwa inilah contoh model untuk RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi bahkan Indonesia sebuah komunitas yang  berhasil membentuk sebuah forum sebagai ajang silaturahim dengan segala aktivitas dakwah dan sosial kemanusiaan.

Bagaimana merajut ukhuwah Islamiyah menuju kejayaan umat maka UAS memberikan tips dan triks  8 resep program aksi  yang berbasis pada aktivitas masjid sebagai berikut :

1. Membentuk komunitas atau forum silaturahim

Kita menyadari bahwa bagi umat Islam silaturahim menjadi kekuatannya sehingga terus dipelihara dan ditingkatkan dengan  merajut ukhuwah Islamiyah menuju kejayaan umat. Apa yang dilakukan FMMB sebagai forum yang mengorganisir sebanyak lebih dari 70 masjid dan musholla adalah bentuk sunnah hasanah dan menginspirasi bagi para pemakmur masjid baik secara personal maupun secara komunal atau kelembagaan.

2. Ketersediaan dan Pemeliharaan Hardware

Yang dimaksud hardware adalah piranti keras seperti sarana dan prasarana yang dimiliki oleh masjid. Sebagai salah satu contoh bagaimana kondisi toilet masjid agar diusahakan tetap terjaga kebersihan dan kesuciannya. Selain itu penggunaan karpet untuk kenyamanan ibadah bagi para jamaah di masjid (khusus selama masa pandemi covid-19 menggunakan sajadah yang dibawa jamaah  masing-masing). Yang tidak kalah pentingnya adalah kualitas sound system masjid agar suara yang dikumandangkan bisa lebih jelas dan terdengar oleh jamaah. Menurut hasil survey baha 80% lebih kualitas pelayanan masjid ditentukan oleh kualitas sound systemnya yang digunakan oleh muadzin, imam,  khotib, penceramah dan yang lainnya.

3. Kualitas  Software

Yang dimaksud software adalah piranti lunak seperti suara imam masjid, muadzin, khotib dan para ustadz yang mengisi majlis ilmu di masjid. Bila perlu menyelenggarakan pelatihan atau bengkel imam tetap masjid sehingga suaranya membuat semakin khusyu  dan nyaman jamaah serta sesuai dengan ketentuan syari. Di belakang imam masjid disediakan sajadah yang dikhususkan untuk imam cadangan yang siap menggantikan atau membetulkan  bila ada bacaan imam yang salah atau mengingatkan bila ada bacaan imam yang lupa.

4. Keterlibatan anak muda

Anak muda atau remaja masjid menjadi generasi penerus 20 tahun yang akan datang yang akan mewarnai kepemimpinan umat dan kemakmuran masjid sehingga perlu digarap mulai saat ini. Mendatangkan nara sumber ustadz muda (seperti ustadz Hanan Ataki dan lainnya)  menjadi salah satu alternatif untuk menarik atau daya magnet bagi anak muda dalam  memakmurkan masjid dan mendapatkan gemblengan ajaran Islam sejak muda.

5. Keterlibatan M Three atau Mak-Mak Milenial

Begitu besar peran dan keterpengaruhan Mak-Mak Milenial dalam kemaslahatan umat. Yang menjadi landasan kita adalah bahwa perempuan itu adalah tiang negara. Bila ibu baik maka anaknya akan baik juga sehingga menjadi role model anggota keluarganya, masyarakatnya yang terdiri dari beberapa keluarga dan bahkan bangsa dan negaranya.

Oleh karenanya perlu menyelenggarakan kajian buat ibu-ibu dengan semakin berkualitas dan menarik antara lain kajian entrepreneur apalagi di masa pandemi covid-19 saat ini dibutuhkan jiwa entrepreneur bagi ibu-ibu untuk menopang pemenuhan kebutuhan keluarganya. Masjid sebagai fasilitatornya untuk bisa mengayomi semua jamaahnya.

6. Masjid sebagai tempat berbuat kebaikan

Kita sadari bahwa masjid sebagai tempat berbuat kebaikan namun perlu ada kreativitas pengurusnya untuk mengoptimalkan keberadaan dan eksistensi fungsi masjid. Optimalkan lahan untuk bangunan atau gunakan bangunan yang telah ada semacam  counter untuk pelayanan kesehatan secara gratis. Dokternya berasal dari jamaah masjid itu sendiri sehingga  ada hubungan emosional. Jamaah cenderung enggan cek kesehatan ke rumah sakit dengan dokter yang belum dikenal dan lebih suka cek kesehatan di masjid dengan dokter yang sesama jamaah. Secara intelektual jamaah yang memiliki profesi dokter tidak diragukan lagi kompetensinya.

7. Adakan holaqoh bagda sholat di masjid

Seperti yang dicontohkan Rasulullah bahwa setelah sholat berjamaah di masjid diadakan holaqoh. Sebagai ikhtiar pengurus masjid dapat menyelenggarakan holaqoh sebagai media berkumpulnya  jamaah setelah sholat fardhu di masjid terutama antara sholat magrib ke sholat isya dengan progam “Anda bertanya Ustadz menjawab”. Buatkan silabusnya secara bergantian dan berkelanjutan dalam setiap pekan seperti kajian aqidah, fiqih, tafsir (terutama juz 30), hadits, akhlaq dan tabligh.

8. Makmurkan dengan Rumah Quran

Keberadaan anak-anak juga perlu mendapatkan atensi dan kepedulian kita. Anak-anak boleh saja belajar menari atau menyanyi namun diberikan pengajaran ajaran Islam sejak dini seperti ketika masuk baligh diajarkan bagaimana caranya sholat. Makmurkan masjid dengan rumah Quran sehingga dapat mengikat dan memikat hati anak ke masjid dengan menyediakan fasilitas mulai tingkat TK, SD, dan SMP yang berorientasi pada ajaran Islam tanpa meninggalkan pelajaran umum lainnya (fisika, matematika, biologi, IPA dan lainnya). Bila anak-anak terikat dan tertarik ke masjid maka orang tuanyapun akan ikut ke masjid dan turut memakmurkan masjid. “Jangan hanya jenazah yang dibawa ke  masjid.”

Secara umum itulah 8 program aksi yang in syaa Allah menjadi solusi merajut ukhuwah Islamiyah menuju kejayaan umat. Islam akan maju bila ada musuh besar. Anggaplah 8 program aksi tersebut sebagai musuh besar Islam untuk kita menangkan dan aktualisasikan dalam keseharian melalui masjid-masjid yang menurut catatan atau data bahwa  Indonesia memiliki lebih dari 1 juta masjid.

Bila tuan ke Pekanbaru, jangan lupa singgah di Balai Adat Melayu.

Bersama UAS bangun semangat baru. Semoga umat Islam semakin maju.

Penulis:

Author Image

H. Suradi, SE, MM

Komentar:

DMI Kota Tangerang Selatan - Copyright 2022.