Ipnu Subroto<..." /> Program Youth Leader untuk Pengurus Masjid Milenial
  • dmitangsel.id@gmail.com
  • 0851-3308-0943
  • Imsak At: 04:13 WIB
  • Sunrise At: 05:40 WIB
  • Sunset At: 17:48
dmitangsel.id@gmail.com 0851-3308-0943

Berita Detail

Program Youth Leader untuk Pengurus Masjid Milenial
Program Youth Leader untuk Pengurus Masjid Milenial

Program Youth Leader untuk Pengurus Masjid Milenial

 

 

Ipnu Subroto

Bidang Pengembangan Ekonomi Kewirausahaan
DMI Kota Tangerang Selatan

 

 

Ramadhan bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga momentum besar bagi generasi muda untuk mengambil peran di masjid. Di era digital ini, masjid tidak hanya menjadi tempat sholat, tetapi juga pusat kegiatan sosial, edukasi dan dakwah yang bisa dikemas secara menarik agar Gen Z tertarik untuk aktif.

Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak anak muda yang merasa masjid bukan tempat yang relevan bagi mereka. Minimnya program yang sesuai dengan gaya hidup digital serta kurangnya keterlibatan generasi muda dalam kepengurusan masjid menjadi kendala utama. Padahal, jika dikelola dengan baik, masjid dapat menjadi wadah bagi anak muda untuk mengembangkan potensi mereka, baik dalam aspek keagamaan maupun kepemimpinan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah inisiatif yang dapat menjembatani generasi muda dengan masjid secara lebih kreatif dan inovatif.

Program Youth Leader untuk pengurus masjid milenial hadir sebagai solusi bagi tantangan ini. Dengan pendekatan yang lebih modern, program ini bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan kepemimpinan, manajemen acara serta pemanfaatan teknologi dalam dakwah dan pengelolaan masjid. Dengan begitu, masjid bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan yang hidup, dinamis dan mampu menarik lebih banyak generasi muda untuk aktif berkontribusi.

 

Mengapa Gen Z Harus Terlibat di Masjid?

Generasi Z tumbuh di era teknologi dengan akses luas terhadap informasi. Namun, banyak dari mereka yang merasa terasing dari aktivitas masjid karena kurangnya program yang relevan dengan minat mereka.

Fenomena ini terjadi karena masjid sering kali masih mengusung pendekatan tradisional dalam pengelolaannya, sementara Gen Z cenderung mencari pengalaman yang lebih interaktif dan berbasis komunitas. Akibatnya, banyak anak muda lebih memilih mencari wadah lain untuk menyalurkan kreativitas dan minat mereka, seperti media sosial, komunitas startup atau organisasi non-masjid. Padahal, jika diberikan kesempatan dan ruang yang tepat, masjid bisa menjadi tempat yang ideal bagi mereka untuk mengembangkan potensi diri sekaligus memperdalam nilai-nilai keislaman.

Keterlibatan Gen Z di masjid sangat penting karena mereka adalah generasi penerus yang akan menentukan arah perkembangan Islam di masa depan. Dengan pendekatan yang lebih modern, seperti digitalisasi masjid, event interaktif dan pengelolaan komunitas berbasis teknologi, mereka dapat membantu menghidupkan kembali peran masjid sebagai pusat peradaban. Oleh karena itu, inisiatif seperti Program Youth Leader hadir untuk menjembatani generasi muda dengan masjid dan memastikan bahwa mereka memiliki peran aktif dalam pengelolaannya.

 

Manfaat Keterlibatan Gen Z dalam Kepengurusan Masjid

Dengan keterlibatan aktif dalam kepengurusan masjid, Gen Z dapat:

  • Mengembangkan kepemimpinan dan keterampilan manajerial: Berpartisipasi dalam kepengurusan masjid memberikan pengalaman langsung dalam mengelola organisasi, mengoordinasikan tim serta mengatur kegiatan yang berdampak luas. Hal ini akan membentuk karakter kepemimpinan yang kuat dan melatih kemampuan manajerial yang bermanfaat bagi masa depan mereka.
  • Menyusun program keagamaan yang lebih kreatif dan inovatif: Dengan latar belakang digital dan kreativitas yang tinggi, Gen Z mampu menghadirkan konsep dakwah yang lebih menarik dan mudah diterima oleh sesama generasi muda. Misalnya, kajian berbasis podcast, diskusi interaktif melalui media sosial atau kelas keislaman dengan pendekatan storytelling.
  • Menjembatani gap generasi antara ulama dan anak muda: Salah satu tantangan utama dalam dakwah Islam adalah perbedaan pendekatan antara generasi senior dan anak muda. Dengan menjadi pengurus masjid, Gen Z bisa menjadi perantara yang menyampaikan aspirasi dan kebutuhan remaja muslim kepada para ulama, sehingga pesan dakwah bisa lebih efektif dan inklusif.
  • Memanfaatkan teknologi untuk dakwah digital: Saat ini, dakwah tidak hanya dilakukan di mimbar masjid, tetapi juga di platform digital seperti YouTube, Instagram dan TikTok. Dengan keahlian teknologi yang mereka miliki, Gen Z dapat menciptakan konten islami yang menarik, informatif dan relevan bagi anak muda lainnya, sehingga dakwah bisa menjangkau audiens yang lebih luas.

 

Peran Masjid dalam Pembinaan Generasi Muda

Masjid punya peran strategis dalam membentuk karakter dan kepemimpinan generasi muda. Dari dulu, masjid adalah pusat pembelajaran, bahkan sebelum ada sekolah formal. Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pendidikan yang menanamkan nilai-nilai keislaman, disiplin dan kebersamaan dalam komunitas. Melalui kajian, halaqah dan kegiatan sosial, masjid membentuk karakter anak muda agar memiliki kesadaran sosial yang tinggi serta tanggung jawab moral dalam kehidupan bermasyarakat.

Di masa lalu, para pemimpin besar Islam lahir dari masjid. Mereka tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga ilmu pemerintahan, strategi dan manajemen komunitas. Sayangnya, peran masjid sebagai pusat pendidikan dan kepemimpinan mulai berkurang di era modern. Banyak anak muda yang lebih tertarik dengan dunia digital, media sosial dan hiburan yang mengalihkan perhatian mereka dari aktivitas masjid. Akibatnya, keterlibatan generasi muda di masjid semakin menurun dan banyak masjid kehilangan regenerasi pengurus yang dapat membawa perubahan positif.

Untuk mengembalikan peran masjid sebagai pusat pembinaan generasi muda, diperlukan pendekatan yang lebih adaptif dan inovatif. Masjid perlu menghadirkan program yang relevan dengan kebutuhan anak muda saat ini, seperti kelas kepemimpinan berbasis digital, pelatihan entrepreneurship Islami serta kegiatan sosial yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Dengan adanya program seperti Youth Leader, masjid dapat kembali menjadi tempat yang menarik bagi generasi muda, sekaligus mencetak pemimpin masa depan yang memiliki landasan spiritual yang kuat.

 

Tantangan Keterlibatan Gen Z di Masjid

Banyak anak muda merasa masjid kurang relevan dengan gaya hidup mereka. Kurangnya program yang engaging dan minimnya pemanfaatan teknologi menjadi kendala utama.

Masjid sering kali dipandang sebagai tempat yang formal dan kaku, dengan kegiatan yang tidak selalu sesuai dengan preferensi anak muda. Kegiatan seperti ceramah panjang tanpa interaksi atau kajian yang tidak membahas isu-isu kekinian cenderung kurang menarik bagi mereka. Akibatnya, mereka lebih memilih menghabiskan waktu di tempat lain yang dirasa lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Selain itu, masih ada stigma bahwa masjid hanya diperuntukkan bagi orang tua atau mereka yang sudah memiliki pemahaman agama yang kuat. Hal ini membuat anak muda yang masih dalam tahap belajar merasa canggung atau takut untuk berpartisipasi. Ditambah dengan kurangnya pengurus masjid dari kalangan muda yang bisa menjadi role model, banyak Gen Z yang akhirnya tidak melihat masjid sebagai bagian dari kehidupan mereka.

Untuk mengatasi tantangan ini, masjid perlu melakukan rebranding dengan menghadirkan program yang lebih interaktif dan berbasis digital. Pemanfaatan media sosial, podcast dakwah, video kreatif dan diskusi santai bisa menjadi solusi agar Gen Z merasa lebih terhubung dengan masjid dan tertarik untuk aktif berkontribusi.

 

Peluang yang Bisa Dimanfaatkan

Dengan kreativitas dan semangat kolaborasi, Gen Z bisa menjadikan masjid lebih hidup melalui program-program inovatif, seperti konten digital, event interaktif dan aktivitas sosial.

Teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan dakwah dan kegiatan masjid. Misalnya, Gen Z dapat membuat konten edukatif berbasis video, podcast islami atau media sosial yang membahas topik-topik keislaman dengan bahasa yang ringan dan menarik. Dengan cara ini, dakwah tidak hanya terbatas pada ceramah di masjid, tetapi juga bisa menjangkau lebih banyak orang melalui platform digital.

Selain itu, Gen Z juga dapat menginisiasi berbagai event interaktif di masjid, seperti workshop entrepreneurship Islami, kelas pengembangan diri berbasis nilai-nilai Islam, hingga festival Ramadhan yang menyatukan berbagai komunitas anak muda. Dengan pendekatan yang lebih modern dan inklusif, masjid bisa menjadi tempat yang nyaman dan menarik bagi mereka.

Kegiatan sosial juga bisa menjadi cara efektif untuk menghubungkan masjid dengan generasi muda. Program seperti berbagi takjil, bakti sosial atau kampanye lingkungan berbasis nilai-nilai Islam dapat mengajak lebih banyak anak muda untuk terlibat. Dengan begitu, masjid bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

 

Apa Itu Program Youth Leader?

Program Youth Leader adalah inisiatif untuk melatih anak muda menjadi pemimpin di lingkungan masjid melalui pelatihan kepemimpinan, digitalisasi masjid dan pengelolaan kegiatan berbasis komunitas.

Program ini dirancang untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya aktif dalam kegiatan keagamaan, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Melalui serangkaian pelatihan dan kegiatan, para peserta akan diajarkan cara mengelola masjid dengan pendekatan yang lebih modern dan inovatif. Mereka juga akan belajar bagaimana memanfaatkan media digital sebagai sarana dakwah yang efektif, sehingga pesan-pesan Islam bisa lebih mudah diterima oleh sesama anak muda.

Selain itu, program ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara pengurus masjid senior dan generasi muda. Dengan adanya Youth Leader, masjid dapat menjadi lebih inklusif dan ramah bagi anak muda, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan berkembang. Program ini juga mendorong kolaborasi antar komunitas sehingga masjid dapat menjadi pusat kegiatan yang menarik, tidak hanya dalam aspek keagamaan tetapi juga sosial dan edukatif.

Dengan mengikuti program ini, para pemuda tidak hanya mendapatkan ilmu agama yang lebih dalam, tetapi juga keterampilan kepemimpinan, manajemen acara, hingga strategi komunikasi yang efektif. Semua ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang mampu membawa perubahan positif di lingkungan masjid dan masyarakat sekitar.

 

Manfaat bagi Pengurus Masjid Muda

Peserta program ini akan mendapatkan pengalaman dalam manajemen organisasi, pengembangan soft skill serta peluang membangun jaringan dengan sesama pemuda inspiratif.

Manfaat pertama yang didapatkan adalah pengembangan keterampilan kepemimpinan dan manajemen. Pengurus masjid muda akan belajar bagaimana mengelola sebuah organisasi, menyusun program kerja, hingga mengoordinasikan berbagai kegiatan agar berjalan dengan baik. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat dalam konteks masjid, tetapi juga dalam kehidupan profesional mereka di masa depan.

Selain itu, program ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengasah kemampuan komunikasi dan public speaking. Melalui berbagai kegiatan seperti diskusi, presentasi dan pelatihan, mereka akan terbiasa berbicara di depan umum dengan percaya diri. Keterampilan ini sangat penting dalam menyampaikan pesan dakwah yang efektif kepada audiens yang lebih luas.

Terakhir, program ini membuka peluang untuk membangun jaringan dengan sesama pemuda inspiratif dari berbagai daerah. Dengan berinteraksi dan bekerja sama dalam berbagai proyek, para peserta dapat memperluas relasi mereka serta bertukar ide dan pengalaman. Jaringan yang kuat ini bisa menjadi modal berharga bagi mereka untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi lebih besar di masyarakat.

 

Bagaimana Program Ini Bekerja?

Program ini terdiri dari serangkaian pelatihan, mentoring dan praktik langsung di masjid selama bulan Ramadhan maupun diluar Ramadhan. Setiap peserta akan diberikan tugas sesuai bidang minatnya, seperti media sosial, event atau penggalangan dana.

Pelatihan dalam program ini mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen organisasi, strategi komunikasi, hingga pemanfaatan teknologi dalam dakwah. Para peserta akan mendapatkan pembekalan dari mentor yang berpengalaman dalam kepemimpinan dan pengelolaan masjid, sehingga mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat secara langsung di lapangan.

Selain itu, program ini menekankan pada pendekatan praktik langsung. Para peserta akan diberikan kesempatan untuk terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di masjid, baik itu dalam bentuk kajian, event Ramadhan, maupun pengelolaan media digital masjid. Dengan cara ini, mereka dapat belajar secara langsung bagaimana menghadapi tantangan dalam kepengurusan masjid dan menemukan solusi yang inovatif.

Komponen lain dari program ini adalah mentoring, di mana setiap peserta akan mendapatkan bimbingan dari mentor yang akan membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan dan mengatasi berbagai tantangan di lapangan. Dengan pendekatan yang holistik ini, diharapkan para peserta program Youth Leader dapat menjadi pemimpin muda yang mampu membawa perubahan positif bagi lingkungan masjid mereka.

 

Leadership Training untuk Pengurus Masjid

Pelatihan kepemimpinan mencakup public speaking, manajemen acara serta teknik komunikasi efektif dalam dakwah dan kegiatan sosial.

Dalam sesi pelatihan ini, peserta akan dibimbing untuk menjadi pemimpin yang percaya diri dan memiliki kemampuan berbicara di depan umum dengan baik. Public speaking menjadi keterampilan kunci dalam menyampaikan pesan dakwah yang menarik dan mudah diterima oleh berbagai kalangan. Dengan latihan yang intensif, peserta akan belajar cara mengolah intonasi, gestur tubuh, hingga teknik penyampaian pesan yang memikat audiens.

Selain itu, peserta juga akan mendapatkan pelatihan dalam manajemen acara, di mana mereka akan belajar cara menyusun agenda kegiatan, mengelola waktu serta mengatur sumber daya manusia dan logistik. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap kegiatan masjid berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.

Tidak hanya itu, komunikasi efektif dalam dakwah dan kegiatan sosial juga menjadi bagian integral dari pelatihan ini. Peserta akan dilatih untuk berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat, baik secara langsung maupun melalui platform digital. Dengan penguasaan keterampilan ini, mereka akan mampu membangun hubungan yang lebih baik dengan jamaah dan komunitas serta memperkuat peran masjid sebagai pusat pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan mengikuti leadership training ini, para peserta diharapkan dapat menjadi pemimpin muda yang siap mengelola masjid dengan lebih profesional dan inovatif. Mereka juga akan dibekali dengan strategi untuk menginspirasi lebih banyak anak muda agar turut serta dalam kegiatan masjid, sehingga masjid bisa menjadi tempat yang lebih inklusif dan menarik bagi generasi milenial dan Gen Z.

 

Digitalisasi Masjid dengan Konten Kreatif

Peserta belajar mengelola media sosial masjid, membuat konten menarik seperti podcast islami, video dakwah kreatif dan infografis tentang ibadah.

Dalam era digital seperti sekarang, masjid perlu hadir di dunia maya untuk menjangkau lebih banyak jamaah, terutama kalangan muda. Oleh karena itu, peserta program Youth Leader akan dilatih untuk memanfaatkan berbagai platform digital guna menyebarkan dakwah secara lebih kreatif dan engaging.

Salah satu fokus utama adalah pengelolaan media sosial masjid. Peserta akan diajarkan cara membuat konten yang menarik dan relevan bagi anak muda, mulai dari desain visual yang estetis hingga strategi copywriting yang efektif. Selain itu, mereka juga akan belajar menganalisis performa konten untuk memahami jenis materi apa yang paling banyak diminati oleh jamaah.

Selain media sosial, peserta juga akan berlatih membuat berbagai jenis konten digital, seperti podcast islami yang membahas topik-topik keislaman dengan gaya santai dan relatable bagi anak muda. Mereka juga akan belajar memproduksi video dakwah yang kreatif, misalnya dengan format animasi, storytelling atau vlog yang mengangkat pengalaman spiritual selama Ramadhan. Tak hanya itu, pembuatan infografis edukatif tentang ibadah, doa dan tips Ramadhan juga menjadi bagian dari program ini agar dakwah bisa lebih mudah dicerna dan disebarluaskan.

Dengan adanya digitalisasi ini, masjid bisa semakin dekat dengan generasi muda, membuat mereka merasa lebih terhubung dan akhirnya tertarik untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan masjid secara langsung.

 

Event Ramadhan yang Menarik Gen Z

Dari buka puasa bersama, talkshow inspiratif, hingga festival islami—semua dirancang agar lebih engaging bagi anak muda.

Kegiatan Ramadhan yang dikemas dengan baik dapat menjadi daya tarik utama bagi generasi muda untuk lebih aktif di masjid. Salah satu program yang banyak diminati adalah buka puasa bersama yang tidak hanya menjadi ajang berbagi makanan, tetapi juga mempererat ukhuwah antarjamaah dan menciptakan suasana kebersamaan.

Selain itu, talkshow inspiratif juga menjadi bagian penting dalam program ini. Talkshow ini menghadirkan narasumber muda yang berprestasi di berbagai bidang, baik di dunia dakwah, bisnis, hingga industri kreatif. Dengan format diskusi yang santai dan interaktif, talkshow ini mampu menginspirasi anak muda untuk lebih dekat dengan nilai-nilai Islam dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Tak kalah menarik, festival islami juga menjadi salah satu event unggulan. Festival ini bisa berisi lomba-lomba menarik seperti adzan, tilawah, desain konten Islami atau nasyid. Ditambah dengan bazar makanan halal dan produk Islami, festival ini bisa menjadi magnet bagi anak muda untuk merasakan pengalaman Ramadhan yang lebih berwarna di masjid.

Dengan adanya event-event ini, masjid dapat menjadi tempat yang lebih hidup dan menarik bagi generasi muda. Mereka akan melihat masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan yang relevan dengan kehidupan mereka.

 

Program Sosial dan Kemanusiaan

Ada kegiatan berbagi makanan gratis, donasi online serta kolaborasi dengan komunitas lokal untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kepedulian sosial di kalangan pemuda masjid. Salah satu kegiatan utamanya adalah berbagi makanan gratis, di mana peserta program berkontribusi dalam menyiapkan dan mendistribusikan makanan berbuka puasa bagi kaum dhuafa, anak yatim dan pekerja harian.

Selain itu, donasi online menjadi bagian penting dalam program sosial ini. Dengan memanfaatkan teknologi digital, peserta diajarkan cara menggalang dana secara daring melalui platform crowdfunding atau media sosial. Ini memungkinkan lebih banyak orang berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan tanpa harus datang langsung ke masjid.

Tidak kalah penting, kolaborasi dengan komunitas lokal seperti organisasi sosial dan lembaga amal juga menjadi strategi utama. Dengan menjalin kerja sama ini, program sosial masjid dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat, menciptakan dampak yang lebih luas dan meningkatkan peran masjid sebagai pusat kepedulian masyarakat.

 

Penguatan Dakwah di Media Sosial

Generasi Z aktif di media sosial, sehingga perlu adanya pelatihan dalam konten dakwah digital, mulai dari pembuatan video pendek, infografis islami, hingga kampanye sosial yang viral. Dengan pendekatan yang interaktif dan kreatif, pesan keislaman bisa lebih mudah diterima oleh anak muda. Misalnya, video singkat tentang keutamaan Ramadhan yang dikemas dengan konsep storytelling dapat lebih menarik perhatian dibandingkan ceramah konvensional.

Selain itu, peserta juga diajarkan bagaimana memahami algoritma media sosial agar konten mereka bisa menjangkau lebih banyak audiens. Penggunaan kata kunci, tren serta teknik copywriting yang engaging menjadi bagian penting dalam strategi digitalisasi dakwah. Dengan cara ini, masjid bisa memiliki branding yang kuat di dunia digital, sehingga lebih relevan dengan gaya hidup anak muda saat ini.

Tak hanya itu, program ini juga mendorong kolaborasi dengan influencer Muslim yang memiliki audiens luas. Dengan menggandeng mereka, dakwah bisa lebih efektif menyasar berbagai segmen anak muda. Pendekatan kolaboratif ini bisa menciptakan gerakan dakwah yang lebih masif dan berdampak luas di dunia maya.

 

Kolaborasi dengan Komunitas

Pengurus masjid milenial harus bisa menjalin kerja sama dengan komunitas lain, baik organisasi kepemudaan, influencer Muslim, maupun NGO yang bergerak di bidang sosial dan keagamaan. Kolaborasi ini membuka peluang untuk menciptakan program yang lebih variatif dan berdampak luas, seperti diskusi keislaman interaktif, kegiatan sosial bersama, hingga penggalangan dana berbasis komunitas.

Salah satu bentuk kolaborasi yang efektif adalah mengadakan seminar atau workshop bersama komunitas lain. Misalnya, bekerja sama dengan komunitas desain grafis Muslim untuk membuat poster dakwah atau menggandeng komunitas teknologi untuk membangun aplikasi berbasis Islami. Dengan cara ini, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat inovasi yang menarik bagi anak muda.

Selain itu, keterlibatan komunitas juga dapat meningkatkan engagement dan loyalitas jamaah muda. Ketika mereka merasa masjid adalah bagian dari komunitas yang lebih besar dan relevan dengan kehidupan mereka, mereka akan lebih terdorong untuk aktif berkontribusi. Oleh karena itu, membangun jejaring yang kuat dengan berbagai komunitas adalah langkah strategis dalam menghidupkan kembali peran masjid bagi generasi milenial.

 

Peran Gen Z dalam Membangun Masjid Masa Depan

Program Youth Leader adalah kesempatan emas bagi Gen Z untuk mengambil peran di masjid dan membangun ekosistem yang lebih relevan dengan dunia mereka. Dengan digitalisasi dan inovasi, masjid bisa menjadi rumah bagi anak muda, bukan hanya tempat ibadah.

Partisipasi aktif dalam program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi individu dalam hal pengembangan diri, tetapi juga memberikan dampak besar bagi masyarakat. Dengan keterampilan kepemimpinan yang diasah, kreativitas dalam berdakwah serta kemampuan berjejaring dengan komunitas lain, Gen Z bisa membawa perubahan nyata di lingkungan mereka. Masjid yang dikelola secara modern dan inklusif akan lebih menarik bagi anak muda, sehingga melahirkan generasi Muslim yang lebih kuat dan berdaya.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, masjid dapat berkembang menjadi pusat aktivitas yang dinamis dan relevan dengan perkembangan zaman. Program Youth Leader bukan hanya sekadar proyek sementara, tetapi investasi jangka panjang dalam membangun generasi penerus yang memiliki kepedulian sosial, wawasan keislaman yang luas serta kemampuan untuk membawa Islam ke era digital dengan cara yang inspiratif dan menyentuh hati.

Penulis:

Author Image

Ipnu Subroto

Komentar:

DMI Kota Tangerang Selatan - Copyright 2022.